kau cuma menyuap gigi - gigi kekunci yang laparkan jari - jarimu... Penyair berhenti berfikir dan taiplah seperti kau dirasuk setan (atau tuhan, mana - mana pun sama).
Aku menulis puisi untuk menyelesaikan Pertikaianku dengan tuhan.Dari satu segi puisiku adalah penumbuk – penumbuk Yang kuacukan ke langit.Ini bukan satu permusahan tapi… ianya rumit.
Kejadianmu bukan hanya untuk ituKejadianmu, seluruhnyaadalah untuk cintaTuhanmuMengabdi kepada yang sesatunyaKepada Dialah, kau jual cintaYup, itulah seharusnya
salam ketemu kembaliseluruh kejadian kitaadalah untuk menjual cinta kitakepada Dia, picis-picisnya untuk manusia yang kau cinta
Post a Comment
4 comments:
kau cuma menyuap gigi - gigi kekunci yang laparkan jari - jarimu...
Penyair berhenti berfikir dan taiplah seperti kau dirasuk setan (atau tuhan, mana - mana pun sama).
Aku menulis puisi untuk menyelesaikan
Pertikaianku dengan tuhan.
Dari satu segi puisiku adalah penumbuk – penumbuk
Yang kuacukan ke langit.
Ini bukan satu permusahan tapi… ianya rumit.
Kejadianmu bukan hanya
untuk itu
Kejadianmu, seluruhnya
adalah untuk cinta
Tuhanmu
Mengabdi kepada yang
sesatunya
Kepada Dialah, kau jual
cinta
Yup, itulah seharusnya
salam ketemu kembali
seluruh kejadian kita
adalah untuk menjual cinta kita
kepada Dia,
picis-picisnya untuk manusia yang kau cinta
Post a Comment